Virus Cinta

  Pergolakan batin antara ketakutan dan kebodohan menghempaskan meragukan diri untuk menulis. gejolak berupa loncatan antara ide dan memory-memory semakin mengurungkan niat.teory dan pemahaman ini harus segera diaplikasikan. terlalu lama terjebak dalam lingkaran setan yang  tak pernah putus memaksa saya harus mengakhiri sandiwara-sandiwara penghancuran masa.

     ketika pertama kali memulai jejak mengarahkan saya pada suatu kebangkitan masa atau jaman. dalam pandangan secara teoritis yang di maksud dengan kebangkitan jaman ialah masa dimana ilmu pengatuhan mulai diuji coba sebagai senjata pemusna masa. titik fokus pemusna masa itu terletak pada titik O satu pemahaman yang bergejolak sebagai ide. ketika masa penciptaan awal yang menurut stimulus-stimulus pada bagian otak saya mengatakan ide adalah bahan dasar terjadinya suatu penciptaan namun ketika stimulus-stimulus itu bertemu dengan satu kontraksi yang terjadi diluar batas sebagai penguhubung intrakoneksi hadir membatah jika ide adalah dasar terciptanya suatu peradabaan.

     C I N T A lima huruf yang begitu sederhana. tanpa kita sadari cinta menjadi ide dasar suatu penghancur masa/jaman. beberapa ramalan dan prediksi mengatakan bahwa 2012 ialah akhir suatu masa. teori kaum maya. cinta dalam pengertian yang sangat luas. mengapa demikian? jika tanpa cinta maka peradaban itu takan pernah terjadi. kembali lagi pada pembahasan awal dimana yang menjadi titik dasar penulisan ini adalah virus yang bernama cinta.

      Menurut teori Big Bang, segala sesuatu berawal dari ledakan satu titik tunggal berkerapatan tak terhingga dan bervolume nol. Seiring dengan berjalannya waktu, ruang angkasa mengembang dan ruang yang memisahkan antara benda-benda langit pun mengembang(sumber,googel.com)

     namun pemahaman ini akan saya bawa pada perumpamaan secara anatomis dimana yang menjadi patokan dasar yaitu otak. menurut sifat otak dapat mengembang layaknya plastik. jika sang pemilik otak tersebut semakin memperkaya atau memberi nutrisi pada otak maka otak tersebut akan semakin berkembang. bukankah perumpaan ini sebanding dengan perumpamaan pada teory big ban.

      jika otak dikatakan sebagai alam semesta maka perlu diketahui jika alam semesta itu bukan hanya berbentuk satu tetapi terdiri dari 2 bentuk alam semesta. maka perlu dipahami lebih jauh jika pada hakikatnya otak perempuan dan laki-laki itu sangat berbeda jauh baik dari fungsi maupun pengunaannya. maka dari itu perlu penegasan jika alam semesta yang digunakan sebagai contoh adalah alam semesta (otak laki-laki) berdasarkan sumber otak laki-laki cenderung lebih pintar dibandingkan perempuan tergantung dari masing-masing pribadi mengolalah otak tersebut.

   bebicara mengenai suatu peradabaan kita tidak hanya berpatokan pada otak semata. seperti pemahaman yang telah saya jelaskan sebelumnya alam semesta diumpakan berupa otak maka hal demikian dikatagorikan sebagai bahan fisik yang bermateri. namun kenyataannya kehidupan itu tak hanya berupa fisik yang bermateri namun juga berupa jiwa(nonmateri) sehingga tersusunlah suatu penyusunan awal sebuah semesta. semesta ini masih berupa ketiadaan = 0 mengapa?

   semesta tersebut belum berbentuk. maka hadirlah penyusunan yang berupa segumpulan darah(daging) darah sebagaimana yang dimaksud jika dikaji dalam pengetahuan saya secara akademik bukan hanya terdiri dari 1 substasi tetapi beberapa subtansi(plasma&cairan) terlalu jauh jika pengkajian ini saya bawa dengan beberapa ilmu pengetahuan hanya akan menujuh pada percabangan yang tiada akhir untuk itu sebagai titik tengah saya tetap berkomitmen untuk adil dalam mengungkapkan tulisan ini.hanya berbicara mengenai satu virus penghancur masa dimana virus tersebut bernama cinta.

     ketika suatu masa dimana perubahan membawa kita pada ranah globalisasi menyebabkan kita terseret pada virus yang bernama teknologi. kita semakin dekat dengan masa akhir yang diramalkan suku maya. bukankah teknologi yang disajikan bersifat demikian. ketika arus globalisasi itu hadir membawa kehidupan pada perubahan yang drastis. kita mulai meninggalkan peradaban dan kebiasaan lama. seperti yang terjadi dikehidupan sebelumnya. satu hal yang sangat disayangkan kita sebagai bangsa yang berbudaya mulai kehilangan karakter. sejarah mulai tergantikan dengan cara pandang hidup yang lebih moderen. tanpa kita sadari sejaralah yang membuka tabir rahasia jati diri kita sebagai mahluk berakal dan berperasaan. tanpa sejarah kita bagaikan boneka tanpa karekter. kita terjebak pada kebodohan. menutup mata untuk mencari tau jati diri sebenarnya. jika sejarah masih dianggap belum cukup jelaskan menjelaskan jati diri kita maka pilihan-pilihan yang tersaji sebagai ilmu pengetahuan masih sungguh luas untuk kita kaji, sebut saja pemetaan gen, pengolongan darah, atau pemeriksaan dna bukankah cukup ilmiah? mengapa harus diperdebatkan.

   hidup adalah perjalanan. masing-masing orang diberikan tanggung jawab sebagai khalifa/pemimpin untuk dirinya sendiri. kita mempimpin diri kita untuk melakukan suatu perjalanan yang disebut perjalanan spritual mencari hakikat dan pemahaman baik secara agama ataupun filsafat. setiap orang mempunyai hak dan kebebasan masing-masing untuk menjadi bagian dari dirinya.

     perlu pertimbangan yang matang untuk menulis artikel ini bukan hanya berupa fiksi tapi sebuah reportase untuk membantu membenarkan kesalahan-kesalahan yang secara pribadi ditimbulkan. mengapa segalah kekacauan itu seolah berpusat pada saya? satu pertanyaan yang selalu dan tak pernah habis dipertanyakan. pertanyaan ini justru menghukum saya secara fisik maupun batin sebagai manusia biasa. kebebasan seolah-oleh dikekang untuk menjadi bagian yang bebas, satu langkah saya salah dalam melangkah maka bersiaplah menghadapi serangan baik pada dunia maya maupun nyata.  terlalu banyak tabir rahasia itu saya dalami membuat diri semakin memahami sebuah pemahaman yang disebut kebijaksanaan. bukan sebagai intelek,bukan juga sebagai peneliti ilmiah,atau sebagai dokter spesialis maupun profesor. apalagi sebagai filsafat atau penyair.

     kembali pada penyusunan awal semesta. terlalu banyak kebetulan-kebetulan yang akan kita temui. sekian waktu kebetulan-kebetulan itu semakin menyebabkan kebingungan yang kian menjadi menghadirkan sikap apatis dan kemungkinan2 seperti terjadi pemberontakan yang tak terkendali.  semua secara pribadi sudah saya lalui. semua kemungkinan itu semakin dipersulit dengan pemahaman dan keterlibatan diri pada terori sigmund freud. bukan hal yang mudah jika kita terlibat langsung sebagai pemain pada teori tersebut. cukup memahami saja sudah sangat merumitkan. namun kenyataan yang terjadi tak dapat dibantahkan. kembali pada teori sebab menghasilkan akibat. tak ada yang namanya kebutulan. semua itu bagaikan benang merah yang terus terhubung menjelaskan eksistensi manusia.

     terlalu jauh arus itu menyeret saya secara pribadi, jika tidak dengan tegas keputusan-keputusan dibuat maka semakin banyak kekacauan yang terjadi. cukup dengan memasuki dan mengandalikan pemikiran-pemikiran pada arus kekacauan itu. bukankah setiap pribadi berhak atas privasi masing-masing walau itu bersifat ilmiah atau masih dalam bentuk sebagai bahan penelitian.  keterbatasan dan kehilafan bukanlah sebuah alasan untuk menghukum orang lain atas perbuatan-perbuatan sebelumnya. bukan hal yang mustahil jika kesalahan dan kehilafan itu kembali terulang. bukankah hidup itu bukan hanya diam pada satu titik, mustahil jika kita hanya diam tanpa ada perubahan. seharusnya perubahan-perubahan yang terlihat bukan dijadikan sebagai patokan dasar suatu nilai ukur. jika hal yang demikian direncanakan dalam suatu program belum dapat dicapai secara sempurna sebagai satu nilai ukur saya rasa itu punya alasan yang di sebut privasi.

     seorang pencari akan melakukan pencarian ketika dia kehilangan kepemilikannya. begitu pula sebuah rumah dibangun karena alasan dan fungsi yang jelas.

     beberapa hal takan mungkin dijadikan alasan untuk menguji seseorang mengenai satu ruang rahasia tersebut. seperti yang tersaji pada karekter bella (twilight and the seri) cukup mewakili sifat manusia sebagai rahim yang mensifati pekertinya sebagai kau perempuan.

    setelah melewati beragam macam rahasia yang disebut ilmu menjadikan karekter sebagai kaum perempuan semakin terlihat. seorang kartini tetap mempertahankan karakternya sebagai perempuan yang beretika. bukan hal yang mustahil jika saya tetap memegang teguh prinsip untuk menjaga adat istiadat saya sebagai ibu dari suatu bangsa.  namun bukan berarti tetap diam tanpa mengikuti perkembangan. seorang ibu takan pernah membiarkan kebodohan menghakimi anak-anak-nya.

    sudah sangat jelas bukti dari kebenaran yang tersaji. bukan karena acuh atau bersikap egois ataupun bersikap sempurna. semua itu hanya berupa opini bebas yang masing-masing orang berhak untuk melakukan penilaian. jauh dibalik itu tetap pada kodrat sebagai An-nisaa (wanita).

    sebagai An-nisaa bukan hal yang mustahil jika membutuhkan pelindung,pembimbing,penunjuk arah dan mungkin sebagai pelengkap atas ketidak sempurnaan itu. terlalu jauh arus yang menyeret saya hanya demi memahami pemaknaan ilmu dan hidup akhirnya saya mengakui sebgai seorang yang jauh dari kesempurnaan saya benar-benar mencapai titik yang sebut kepasraan. bagaikan rumah yang belum sempurnah dibangun. sudah memiliki bentuk dari jendela namun belum memiliki pintu dan sebagai akhir atap sebagai penutup untuk melengkapi kesempurnaan sebagai bangunan.

seperti demikian pengertian tentang virus yang bernama C I N T A.